Where there's a Will, There's a Way

Cobaan merupakan rangkaian lika - liku hidup menghasilkan hikmah yang menarik sekali untuk di tilik, ini adalah kisah salah satu Residen yang pastinya menarik disimak dan banyak sekali mengandung pelajaran.

Memetik Hikmah Kehidupan Nabi Muhammad Saw

Setiap orang tentu mengharapkan kehidupannya lebih baik, lebih terarah. Untuk memperolehnya tidak perlu mencoba - coba apalagi bertaruh. Cukup pilih role model dalam hidup agar lebih mudah, dan tentu role model terbaik bagi manusia adalah Nabi Muhammad Saw.

Pengantar Aqidah Islamiyah

Ilmu agama berdiri dari beberapa pilar - pilar, salah satu pilar utama dan terpenting adalah Akidah.

Mati Urusan Pribadi

Jangan tertipu dengan usia muda, karena syarat mati tidak harus tua.

Qailullah (Tidur Siang)

Di Era ini, banyak orang mengeluhkan jam bilogisnya mulai tidak teratur dan kacau.Padahal produktifitas sangat dituntut. Oleh karena itu menyempatkan tidur siang sangat dianjurkan, lalu apa kata Islam?

Selasa, 31 Maret 2015

Qailullah


LAMPION 1 Feb 2015

Bismillaahirrohmaanirrohiim.
Segala puji bagi Allah Sang Penguasa alam semesta. Semoga salawat serta keselamatan tercurahkan selalu kepada Nabi dan Rasul termulia. Berserta keluarga dan sahabat-sahabatnya, semuanya.
Perkenalkan, saya nurani sebagai moderator sekaligus penyaji untuk lampion kali ini. Perlu ditekankan bahwa saya di sini sebagai penyaji ya, bukan pemateri. (relief)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

قِيْلُوا فَإِنَّ الشَّيَاطِيْنَ لاَ تَقِيْلُ

“Qailulah-lah (istirahat sianglah) kalian, sesungguhnya setan-setan itu tidak pernah istirahat siang.” [HR. Abu Nu’aim dalam Ath-Thibb, dikatakan oleh Al-Imam Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 1637: isnadnya shahih]
Nah, langsung bahas aja ya. Qailulah itu apa sih. Kalau menurut bahasa, qailulah itu artinya tidur siang. Tapi setelah ditinjau ulang, yang dimaksud dengan qailulah di sini adalah istirahat siang. Sebagaimana perkataan Ash-Shan’ani rahimahullah,

والقيلولة: الاستراحة نصف النهار، وإن لم يكن معها نوم

“Qailulah adalah istirahat pada pertengahan siang walaupun tidak tidur.” [Subulus Salam 1/398, darul Hadits, syamilah]
Bahkan di Al Quran pun qailulah ini juga sempat di bahas.
Allah Ta’ala berfirman,

وَمِنْ آَيَاتِهِ مَنَامُكُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَاؤُكُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan” (Ar-Ruum :23)
Nah, kalo dari baca-baca, qailulah ini udah jadi kebiasaan di daerah" iklim hangat dan spanyol. Ada nama gaholnya: siesta (terus jadi ingin makan nugget, maaf)
Penelitiannya juga udah banyak. Katanya juga udah banyak perusahaan yang memberikan program tidur siang ini ke karyawannya.
Kenapa? Kalau dari artikel dan beberapa jurnal yang aku baca..

1. Meningkatkan daya ingat
Sebuah penelitian tahun 2008 menemukan bahwa tidur siang selama 45 menit bisa membantu meningkatkan daya ingat. Peningkatan ini terjadi dalam fase slow-wave sleep atau tidur gelombang pendek sebagaimana biasa terjadi saat tidur siang.

Peningkatan aktivitas otak saat sedang tidur juga diyakini bermanfaat untuk mempelajari bahasa asing. Kata-kata atau istilah baru akan lebih mudah diingat jika sering diperdengarkan saat sedang tidur.

2. Meningkatkan produktivitas
Tidur siang dapat melindungi otak dari pengolahan informasi yang terjadi secara berlebihan dan membantu mengkonsolidasikan informasi yang baru dipelajari. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan konsentrasi dan produktifitas di tempat kerja. Bahkan penelitian sebelumnya menemukan tidur siang dapat menurunkan tekanan darah.

3. Mengobati insomnia
Penelitian telah menemukan bahwa orang yang tidur siang selama 15 menit merasa lebih waspada dan kurang mengantuk, bahkan ketika malam hari sebelumnya kurang tidur.

Efeknya memang bisa bervariasi pada setiap individu, namun sebuah penelitian tahun 2011 menegaskan tidur siang membuat penderita insomnia jadi lebih bugar karena total waktu istirahatnya jadi lebih panjang.

4. Menurunkan stres
Ingin memotong hormon stres kortisol sebanyak separuh? Penelitian menunjukkan bahwa hormon stres secara dramatis mengalami penurunan setelah tidur siang, terutama jika semalam tidurnya kurang begitu nyenyak.

Sebuah penelitian di Jerman menemukan bahwa ketika sekelompok pilot tidur kurang dari 7 jam semalam sebelum bertugas, kadar kortisolnya meningkat secara signifikan dan bertahan selama 2 hari. Namun ketika berhasil tidur siang barang sebentar, kadar kortisol berkurang separuhnya.

5. Mencegah penyakit jantung
Tidur siang yang pendek selama 20-40 menit bisa mengurangi risiko penyakit kardiovaskular seperti jantung dan stroke. Kesimpulan ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti Yunani.

Peneliti menemukan bahwa orang yang setidaknya tidur siang 30 menit selama 3 kali dalam seminggu dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 37 persen. Menurut penelitian ini, tidur siang yang sehat sebaiknya dilakukan antara pukul 1-3 siang selama tak lebih dari 45 menit. Jika berlebih, justru menyebabkan terbangun dengan ‘kepala berat’.
Masih banyak lagi manfaatnya. Tapi ini dulu aja ya. Hhahahaa.

Nah, jadi temen", kalo ngeliat ada yang lagi tidur siang, jangam bilang 'dia lagi tidur', bilangnya 'dia lagi meningkatkan daya ingat', biar keren dikit. Hhe *bela diri
Kapan sih batasan qailulah?

Kalo ini ada beberapa pendapat, antara sebelum dzuhur, sesudah dzuhur, atau keduanya.

Tapi kalo dari penelitian, kebanyakan ga nyebutin kapannya. Ada beberapa yang menyebutkan secara spesifik antara jam 1-3. Ada juga yang nyebutin 7-8 jam setelah kita bangun pagi.
Untuk durasi tidurnya, karena sering disebut juga sebagai quick nap, kebanyakan penelitian mengatakan antara 10-20 menit. Tapi kalo kebablasan, sekalian aja 90 menit.

Kenapa?

Eu, intinya ini ada urusannya sama REM-NREM yang kalo kita bangun di saat yang tidak tepat, nanti bisa jadi sleep hangover atau inertia, yang nanti malah kerasanya jadi lebih parah dari sebelum tidur.
Terus ada ga sih tips dan trik bagaimana agar qailulah dilakukan dengan baik dan benar?

Berikut adalah saran dari Dr. Sara Mednick, penulis buku “Take a Nap! Change Your Life.” agar sahabat bisa tidur siang sekejap di tempat kerja atau di manapun.

1. Siapkan waktu dan ruang.

Quicknap membutuhkan waktu 15 menit sampai 30 menit. Ruang yang dibutuhkan tidak harus ruang tidur, cukup tempat duduk yang nyaman, karpet atau matras serta tidak diganggu oleh orang-orang yang di sekitar.

2. Kondisikan senyaman mungkin.

Apabila memungkinkan, ruangan diseting agar gelap. Karena ketika gelap otak memproduksi hormon melatonin. Oleh karena itu ketika mata tertutup, lampu sebaiknya dimatikan. Atau paling tidak memakai penutup mata. Matikan Handphone serta sebaiknya tidak terkena AC atau kipas angin secara langsung.

3. Hati-hati dengan bahan kimia makanan atau minuman

Sebaiknya anda menghindari kafein (teh dan kopi) untuk beberapa jam sebelum tidur siang. Begitu juga hindari alkohol, nikotin (rokok), obat diet dan obat anti depresan. Oya, sebaiknya makan siang dilakukan setelah tidur siang. Jadi tidur siang terbaik adalah ketika lambung kosong (bukan lapar).

Jika kamu sudah membaca ini, artinya in sha allah sudah ada ilmu yang sudah kamu dapat. Bagikanlah nikmat ilmu ini ke orang lain, sebagai sedekah dan wujud dakwah secara sederhana.

Mati Urusan Pribadi



Menangislah…
Sebelum tangis hanya tinggal punya
Satu makna, penyesalan
Menangislah…
Sebelum mereka menangisimu dalam
Seremoni.
Menangislah…
Karena mata yang aman dari neraka adalah
Mata yang mengantuk berjaga – jaga di jalan Allah
Dan mata yang menangis karena takut kepadaNya
Lebih baik menangis sekarang, saat kesempatan masih
Terbentang daripada nanti saat
Sendiri di alam kubur
(Syekh Tarbiyah Rahmat Abdullah)
Dunia ini adalah kesenangan yang memberdayakan. Dunia ini begitu singkat, kemaren lahir besok sudah tua lalu mati. Hanya  ada dua hal yang dirasakan yaitu kalau ngga hari ini senang ya hari ini susah. Sunguh sangat disayangkan jika 24 jam dalam sehari ini kita isi dengan penyesalan. Penyesalan yang tidak akan bisa diperbaiki ketika roh kita melewati kerongkongan kita.
Satu hal yang mengusik  adalah ketika ada  orang berkata bersenang – senang dululah nanti kalau sudah tua saya toh akan bertobat . Sebuah pernyataan yang sering dilontarkan oleh segelintir orang. Kata – kata ini justru menunjukkan bahwa mereka belum tepat memahami kematian. Apakah pernah ada kesepakatan dengan kematian, sehingga ia tidak mati kecuali setelah bertaubat?
Sesungguhnya setiap makhluk yang bernyawa pasti mati. Dipaksa mati. Dia harus mati. kematian ada di tangan Allah. Tidak ada seorangpun yang tahu kapan kematian itu akan datang menghampirinya. Maka orang yang berfikir akan bersegera mengerjakan amal shalih sebelum kematian mendahuluinya.
Mati dan hidup ada di tangan Allah. Pencipta mati dan hidup, bukan di tangan berhala atau kehendak alam, yang tidak memiliki bagi dirinya sendiri hidup dan mati. Mati atau perpindahan dari ruang amal menuju ke ruang pembalasan. Kematian adalah keharusan bagi setiap manusia, tiada tempat berlari darinya, maka wajib mempersiapkan diri untuk pasca kematian
Jika kamu sudah membaca ini, artinya in sha allah sudah ada ilmu yang sudah kamu dapat. Bagikanlah nikmat ilmu ini ke orang lain, sebagai sedekah dan wujud dakwah secara sederhana.
oleh bunga

Pengantar Aqidah Islamiyah



oleh: Roni ‘Abdul Fattah
1. Makna ‘Aqidah Secara Bahasa dan Istilah
Makna ‘Aqidah secara bahasa
Dalam bahasa Arab aqidah berasal dari kata al-'aqdu (الْعَقْدُ) yang berarti ikatan, at-tautsiiqu (التَّوْثِيْقُ) yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-ihkaamu (اْلإِحْكَامُ) yang artinya mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquwwah (الرَّبْطُ بِقُوَّةٍ) yang berarti mengikat dengan kuat.
"Al-‘Aqdu" (ikatan) adalah lawan kata dari al-hallu (penguraian, pelepasan). Dan kata tersebut diambil dari kata kerja: " ‘Aqadahu" "Ya'qiduhu" (mengikatnya), " ‘Aqdan" (ikatan sumpah), seperti kata" ‘Uqdatun Nikah" (ikatan menikah). Allah Ta'ala berfirman;

"Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja ..." (QS. Al-Maa-idah: 89).

Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan. Sedang pengertian aqidah dalam agama maksudnya adalah berhubungan dengan keyakinan bukan perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya Allah dan diutusnya pada Rasul. Bentuk jamak dari aqidah adalah aqa-id. (Lihat kamus bahasa: Lisaanul ‘Arab, al-Qaamuusul Muhiith dan al-Mu'jamul Wasiith: (bab: ‘Aqada).

Jadi kesimpulannya, apa yang telah menjadi ketetapan hati seorang secara pasti adalah aqidah; baik itu benar ataupun salah. Jika dikatakan, “Ia mempunyai ‘aqidah yang benar”, berarti ia mengikat hatinya dengan keyakinan yang benar dan terbebas dari keraguan. ‘Aqidah merupakan perbuatan hati, yaitu kepercayaan hati dan pembenarannya terhadap sesuatu.

Makna ‘Aqidah secara istilah (syar’i)
Sedangkan menurut istilah (terminologi), aqidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya. Jadi, Aqidah Islamiyyah adalah keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada Allah dengan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid dan taat kepadaNya, beriman kepada para malaikatNya, rasul-rasulNya, kitab-kitabNya, hari Akhir, takdir baik dan buruk dan mengimani seluruh apa-apa yang telah shahih tentang prinsip-prinsip Agama (Ushuluddin), perkara-perkara yang ghaib, beriman kepada apa yang menjadi ijma' (konsensus) dari ulama salafush shalih, serta seluruh berita-berita qath'i (pasti), baik secara ilmiah maupun secara amaliyah yang telah ditetapkan menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah yang shahih serta ijma' salaf as-shalih. Hal ini disebut juga sebagai rukun iman.

2. Objek Kajian ‘Aqidah‘Aqidah jika dilihat dari sudut pandang sebagai ilmu -sesuai konsep manhaj Ahlus Sunnah wal Jama’ah- meliputi topik-topik: Tauhid, Iman, Islam, masalah ghaibiyyaat (hal-hal ghaib), kenabian, takdir, berita-berita (tentang hal-hal yang telah lalu dan yang akan datang), dasar-dasar hukum yang qath’i (pasti), seluruh dasar-dasar agama dan keyakinan, termasuk pula sanggahan terhadap ahlul ahwa’ wal bida’ (pengikut hawa nafsu dan ahli bid’ah), semua aliran dan sekte yang menyempal lagi menyesatkan serta sikap terhadap mereka.

3. Penamaan ‘Aqidah Menurut Ahlus Sunnah Wal Jama’ahDisiplin ilmu ‘aqidah ini mempunyai nama lain yang sepadan dengannya, dan nama-nama tersebut berbeda antara Ahlus Sunnah dengan firqah-firqah (golongan-golongan) lainnya.

Di antara nama-nama ‘aqidah menurut ulama Ahlus Sunnah adalah:
1. Al-Iman ‘Aqidah disebut juga dengan al-Iman sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur-an dan hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena ‘aqidah membahas rukun iman yang enam dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Sebagaimana penyebutan al-Iman dalam sebuah hadits yang masyhur disebut dengan hadits Jibril ‘alaihissallam. Dan para ulama Ahlus Sunnah sering menyebut istilah ‘aqidah dengan al-Iman dalam kitab-kitab mereka.

2. ‘Aqidah (I’tiqaad dan ‘Aqaa-id)Para ulama Ahlus Sunnah sering menyebut ilmu ‘aqidah dengan istilah ‘Aqidah Salaf: ‘Aqidah Ahlul Atsar dan al-I’tiqaad di dalam kitab-kitab mereka.

3. Tauhid‘Aqidah dinamakan dengan Tauhid karena pembahasannya berkisar seputar Tauhid atau pengesaan kepada Allah di dalam Rububiyyah, Uluhiyyah dan Asma’ wa Shifat. Jadi, Tauhid merupakan kajian ilmu ‘aqidah yang paling mulia dan merupakan tujuan utamanya. Oleh karena itulah ilmu ini disebut dengan ilmu Tauhid secara umum menurut ulama Salaf.

4. As-SunnahAs-Sunnah artinya jalan. ‘Aqidah Salaf disebut As-Sunnah karena para penganutnya mengikuti jalan yang ditempuh oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para Sahabat radhiyallahu anhum di dalam masalah ‘aqidah. Dan istilah ini merupakan istilah masyhur (populer) pada tiga generasi pertama.

5. Ushuluddin dan UshuluddiyanahUshul artinya rukun-rukun Iman, rukun-rukun Islam dan masalah-masalah yang qath’i serta hal-hal yang telah menjadi kesepakatan para ulama.

6. Al-Fiqhul AkbarIni adalah nama lain Ushuluddin dan kebalikan dari al-Fiqhul Ashghar, yaitu kumpulan hukum-hukum ijtihadi.

7. Asy-Syari’ahMaksudnya adalah segala sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah Azza Wa Jalla dan Rasul-Nya berupa jalan-jalan petunjuk, terutama dan yang paling pokok adalah Ushuluddin (masalah-masalah ‘aqidah).

Nama-nama itulah yang terkenal menurut Ahli Sunnah dalam ilmu ‘aqidah.

4. Sumber-Sumber ‘Aqidah Yang Benar
‘Aqidah adalah tauqifiyah. Artinya, tidak bisa ditetapkan kecuali dengan dalil syar'i, tidak ada medan ijtihad dan berpendapat di dalam­nya. Karena itulah sumber-sumbernya terbatas kepada apa yang ada di dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah. Sebab tidak seorang pun yang lebih mengetahui tentang Allah, tentang apa-apa yang wajib bagiNya dan apa yang harus disucikan dariNya melainkan Allah sendiri. Dan tidak seorang pun sesudah Allah yang lebih mengetahui tentang Allah selain Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Oleh karena itu manhaj Ahlus Sunnah Wal Jama’ah dan para pengikutnya dalam mengambil aqidah terbatas pada Al-Qur'an dan As-Sunnah. Maka segala apa yang ditunjukkan oleh Al-Qur'an dan As-Sun­nah tentang hak Allah mereka mengimaninya, meyakininya dan men­gamalkannya. Sedangkan apa yang tidak ditunjukkan oleh Al-Qur'an dan As-Sunnah mereka menolak dan menafikannya dari Allah. Karena itu tidak ada pertentangan di antara mereka di dalam i'tiqad. Bahkan aqidah mereka adalah satu dan jama'ah mereka juga satu. Karena Allah sudah menjamin orang yang berpegang teguh dengan Al-Qur'an dan Sunnah RasulNya dengan kesatuan kata, kebenaran aqidah dan kesatuan manhaj. Allah subhannahu wa ta'ala berfirman;

"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, ..." (QS. Ali ‘Imran: 103)

"Maka jika datang kepadamu petunjuk daripadaKu, lalu barang­siapa yang mengikut petunjukKu, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka." (QS. Thaha: 123)

Karena itulah mereka dinamakan firqah najiyah (golongan yang selamat). Sebab Rasulullah telah bersaksi bahwa merekalah yang selamat, ketika memberitahukan bahwa umat ini akan terpecah menjadi 73 golongan yang kesemuanya di Neraka, kecuali satu golongan. Ketika ditanya tentang yang satu itu, beliau menjawab:

هُـمْ مَنْ كَانَ عَلَـى مِثْلِ مَا أَنَا عَلَيْهِ الْيَوْمَ وَأَصْحَـابِـْي

"Mereka adalah orang yang berada di atas ajaran yang sama dengan ajaranku pada hari ini, dan para sahabatku." (HR. Ahmad)

Kebenaran sabda baginda Rasul shallallaahu ‘alaihi wa salam tersebut telah terbukti ketika sebagian manusia membangun aqidahnya di atas landasan selain Al-Qur’an dan As-Sunnah, yaitu di atas landasan ilmu kalam dan kaidah-kaidah manthiq yang diwarisi dari filsafat Yunani dan Romawi maka terjadilah penyimpangan dan perpecahan dalam aqidah yang mengakibatkan pecahnya umat dan retaknya masyarakat Islam.

5. Penyimpangan ‘Aqidah dan Cara Penanggulangannya
Penyimpangan dari aqidah yang benar adalah kehancuran dan kesesatan. Karena aqidah yang benar merupakan pendorong utama bagi amal yang bermanfaat. Tanpa aqidah yang benar seseorang akan menjadi mangsa bagi persangkaan dan keragu-raguan yang lama-kelamaan mungkin menumpuk dan menghalangi dari pandangan yang benar terhadap jalan hidup kebahagiaan, sehingga hidupnya terasa sempit lalu ia ingin terbebas dari kesempitan tersebut dengan menyudahi hidup, sekali pun dengan bunuh diri, sebagaimana yang terjadi pada banyak orang yang telah kehilangan hidayah aqidah yang benar.

Masyarakat yang tidak dibimbing dan dipimpin oleh aqidah yang benar merupakan masyarakat bahimi (hewani), tidak memiliki prinsip-prinsip hidup bahagia, sekali pun mereka bergelimang materi tetapi terkadang justru sering menyeret mereka pada kehancuran, sebagaimana yang kita lihat pada masyarakat jahiliyah.

Karena sesungguhnya kekayaan materi memerlukan taujih (pengarahan) dalam penggunaannya, dan tidak ada pemberi arahan yang benar kecuali aqidah shahihah. Allah subhannahu wa ta'ala berfirman:

"Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang shalih." (QS. Al-Mu'minun: 51)

“Dan Sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud kurnia dari kami. (kami berfirman): "Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud", dan Kami telah melunakkan besi untuknya, (yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya aku melihat apa yang kamu kerjakan. Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula) dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala. Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakiNya dari gedung-gedung yang Tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah Hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih.” (QS. Saba: 11-13)

Maka kekuatan aqidah tidak boleh dipisahkan dari kekuatan madiyah (materi). Jika hal itu dilakukan dengan menyeleweng kepada aqidah batil, maka kekuatan materi akan berubah menjadi sarana penghancur dan alat perusak, seperti yang terjadi di negara-negara kafir yang memiliki materi, tetapi tidak memiliki aqidah shahihah.

Sebab-sebab penyimpangan dari aqidah shahihah yang harus kita ketahui yaitu:

1. Kebodohan terhadap aqidah shahihah, karena tidak mau (enggan) mempelajari dan mengajarkannya, atau karena kurangnya perhatian terhadapnya. Sehingga tumbuh suatu generasi yang tidak mengenal aqidah shahihah dan juga tidak mengetahui lawan atau kebalikannya. Maka akibatnya, mereka meyakini yang haq sebagai sesuatu yang batil dan yang batil dianggap sebagai yang haq. Sebagaimana yang pernah dikatakan oleh Umar radhiallaahu anhu;

"Sesungguhnya ikatan simpul Islam akan pudar satu demi satu, manakala di dalam Islam terdapat orang yang tumbuh tanpa mengenal kejahiliyahan."

2. Ta'ashshub (fanatik) kepada sesuatu yang diwarisi dari bapak dan nenek moyangnya, sekali pun hal itu batil, dan mencampakkan apa yang menyalahinya, sekali pun hal itu benar. Sebagaimana yang difirmankan Allah subhannahu wa ta'ala;

"Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah" mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?" (QS. Al-Baqarah: 170)

3. Taqlid buta, dengan mengambil pendapat manusia dalam masalah aqidah tanpa mengetahui dalilnya dan tanpa menyelidiki seberapa jauh kebenarannya. Sebagaimana yang terjadi pada golongan-golongan seperti Mu'tazilah, Jahmiyah dan lainnya. Mereka bertaqlid kepada orang-orang sebelum mereka dari para imam sesat, sehingga mereka juga sesat, jauh dari aqidah shahihah.

4. Ghuluw (berlebihan) dalam mencintai para wali dan orang-orang shalih, serta mengangkat mereka di atas derajat yang semestinya, sehingga meyakini pada diri mereka sesuatu yang tidak mampu dilakukan kecuali oleh Allah, baik berupa mendatangkan kemanfaatan maupun menolak kemudharatan.

Juga menjadikan para wali itu sebagai perantara antara Allah dan makhlukNya, sehingga sampai pada tingkat penyembahan para wali tersebut dan bukan menyembah Allah. Mereka bertaqarrub kepada kuburan para wali itu dengan hewan qurban, nadzar, do'a, istighatsah dan meminta pertolongan.

Seba­gaimana yang terjadi pada kaum Nabi Nuh ‘alaihissalam terhadap orang-orang shalih ketika mereka berkata;

"Dan mereka berkata; “Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) Wadd, dan jangan pula Suwaa', Yaghuts, Ya'uq dan Nasr”. (QS. Nuh: 23)

Dan demikianlah yang terjadi pada pengagung-pengagung kuburan di berbagai negeri sekarang ini.

5. Ghaflah (lalai) terhadap perenungan ayat-ayat Allah yang terhampar di jagat raya ini (ayat-ayat kauniyah) dan ayat-ayat Allah yang tertuang dalam KitabNya (ayat-ayat Qur'aniyah). Di samping itu, juga terbuai dengan hasil-hasil teknologi dan kebudayaan, sampai-sampai mengira bahwa itu semua adalah hasil kreasi manusia semata, sehingga mereka mengagung-agungkan manusia serta menisbatkan seluruh kemajuan ini kepada jerih payah dan penemuan manusia semata.

Sebagaimana kesombongan Qarun yang mengatakan;

"Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku". (QS. Al-Qashash: 78)

"...Sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah karena kepinta­ranku ...". (QS. Az-Zumar: 49)

Mereka tidak berpikir dan tidak pula melihat keagungan Tuhan yang telah menciptakan alam ini dan yang telah menimbun berbagai macam keistimewaan di dalamnya. Juga yang telah menciptakan manusia lengkap dengan bekal keahlian dan kemampuan guna menemukan keistimewaan-keistimewaan alam serta mengfungsikannya demi kepentingan manusia.

"Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu". (QS. Ash-Shaffat: 96)

"Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segala sesuatu yang diciptakan Allah, ...". (QS. Al-A'raf: 185)

"Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menu­runkan air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezki untukmu, dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di lautan dengan kehendakNya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai. Dan Dia telah menunduk­kan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu ma­lam dan siang. Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sungguh manusia itu sangat zhalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)”. (QS. Ibrahim: 32-34)

Pada umumnya rumah tangga sekarang ini kosong dari pen­garahan yang benar (menurut Islam). Padahal baginda Rasulullah telah bersabda;

مَا مِنْ مَوْلُوْدٍ إِلاَّ يُوْلَدُ عَلىَ الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ

"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci), kedua orang tuanyalah yang menjadikan ia yahudi, nasrani atau majusi." (HR. Al-Bukhari, no: 1358 dan Muslim, no: 2658)

Jadi, orangtua mempunyai peranan besar dalam meluruskan jalan hidup anak-anaknya. Enggannya media pendidikan dan media informasi melaksanakan tugasnya. Kurikulum pendidikan kebanyakan tidak memberikan perhatian yang cukup terhadap pendidikan agama Islam, bahkan ada yang tidak peduli sama sekali. Sedangkan media informasi, baik media cetak maupun elektronik berubah menjadi sarana penghancur dan perusak, atau paling tidak hanya memfokuskan pada hal-hal yang bersifat materi dan hiburan semata. Tidak memperhatikan hal-hal yang dapat meluruskan moral dan menanamkan aqidah serta menangkis aliran-aliran sesat. Dari sini, muncullah generasi yang telanjang tanpa senjata, yang tak berdaya di hadapan pasukan kekufuran yang lengkap persenjataannya.

Cara menanggulangi penyimpangan di atas teringkas dalam point-point berikut ini:

1. Kembali kepada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam untuk mengambil aqidah shahihah. Sebagaimana para Salaf Shalih mengambil aqidah mereka dari keduanya. Tidak akan dapat memperbaiki akhir umat ini kecuali apa yang telah memperbaiki umat pendahulunya. Juga dengan mengkaji aqidah golongan sesat dan mengenal syubhat-syubhat mereka untuk kita bantah dan kita waspadai, karena siapa yang tidak mengenal keburukan, ia dikhawatirkan terperosok ke dalamnya.

2. Memberi perhatian pada pengajaran aqidah shahihah, aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, di berbagai jenjang pendidikan. Memberi jam pelajaran yang cukup serta mengadakan evaluasi yang ketat dalam menyajikan materi ini. Harus ditetapkan kitab-kitab ‘aqidah yang bermanhaj Ahlus Sunnah Wal Jama’ah sebagai materi pelajaran. Sedangkan kitab-kitab ‘aqidah dari kelompok yang sesat dan menyimpang harus dijauhkan.

3. Menyebar para da'i yang meluruskan aqidah umat Islam dengan mengajarkan aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah serta menjawab dan menolak seluruh aqidah batil.

Jika kamu sudah membaca ini, artinya in sha allah sudah ada ilmu yang sudah kamu dapat. Bagikanlah nikmat ilmu ini ke orang lain, sebagai sedekah dan wujud dakwah secara sederhana.










































Senin, 30 Maret 2015

Sirah Nabawiyah: Memetik Hikmah Kehidupan Nabi Muhammad Saw



Kedekatan Indonesia dengan Arab bukan hanya karena kedua Negara memiliki penduduk mayoritas muslim dinegaranya. Jauh sebelum itu, bahkan ketika Indonesia masih bernama Nusantara, hubungan kedua Negara sudah lama terjalin. Hubungan sudah terjalin semenjak Jazirah Arab memiliki perdagangan dengan Nusantara. Salah satu buktinya adalah digunakannya kapur barus yang berasal dari Nusantara dalam pengawetan jasad Fir'aun. Kapur dikenal karena Nusantara merupakan bagian dari jalur sutra. Hubungan nusantara dengan negeri – negeri dijazirah Arab berlanjut sampai islam turun melalui Nabi Muhammad yang kemudian dibawa langsung ulama dari jazirah Arab.

Nabi Muhammad saw terlahir dari Bani Hasyim sebuah kabilah suku di jazirah Arab yang dikenal dengan sifat-sifat kabilahnya yang mulia. Beliau diutus di jazirah Arab, suatu negeri yang tandus dan tidak menguntungkan dalam hal sumber daya dan juga tidak berada di bawah pengaruh dinasti besar zaman itu (Persia dan Romawi). walaupun Muhammad besar dan hidup di Arab, namun beliau diutus kepada seluruh umat manusia,

Saat kelahiran nabi, terdapat kejadian luar biasa yaitu istana romawi bergoyang dan 14 balkonnya jatuh, api yang di sembah orang majusi/ istana parsi padam, danau sawa surut dan ditutup nya pintu langit untuk bangsa jin mencuri berita. Entah ini suatu tanda atau apa, namun kelahiran Nabi Muhammad merupakan babak baru bagi umat manusia.

Muhammad lahir sebagai yatim, lahir dari Rahim seorang ibu bernama Aminah. Semasa kecil nabi diasuh dan dibawah Penyusuan halimah sadiah dari kabilah bani saad bin bakar yaitu kabilah paling fasih b.arab nya. Ketika Usia nabi menginjak 6 tahun Aminah, ibu nabi muhammad wafat, lalu ketika usianya menginjak 8 tahun Abdul mutolib kakek nabi pun wafat. pengasuhan pindah ke Abu Tholib, pamannya. Di tangan pamannya lah, nabi dididik mandiri dan sederhana,

Saat dididik pamannya Nabi selalu dibawa berdagang ke Tsam (sekarang Suriah). Pernah suatu saat ketika Nabi pergi berdagan bertemu Rahib Bihairo yang memberi informasi tentang tanda - tanda kenabian muhammad.

Semasa hidup nabi senantiasa menjaga tali silaturahmi dengan tetap terjaga dari kejahiliyahan. Prinsip itu dapat kita terapkan dikehidupan sekarang dimana kita dituntut bijaksana menerapkan prinsif keislaman, agar tidak anggap aneh atau asing oleh orang lain. selain dalam kesehariannya nabi juga sangat memegang teguh kejujuran dalam berdagang. Oleh karenanya nabi diberi gelar Al-Amin. Selain berdagang nabi juga menggembala kambing. Beliau mengajarkan kemandirian dan kesederhanaan dalam hal finansial.

Berikut kejadian - kejadian penting dalam kehidupan Nabi Muhammad:

1. Menikah dengan khodijah dengan mahar 100 ekor inta merah, menikahi perempuan lebih tua bukan hal yang negatif, malah d contohkan. Usia khodijah 40, nabi 25.

2. Pembangunan kembali kabah menuai kericuhan antar labilah dan nabi menjadi pelantara terhindarnya perang antar kabilah, karena kebijaksanaan dan kecerdikan nabi.

3. Terjadi Hilful fudhul : sumpah setia yang luhur menjungjung keadilan dan menghindari kedzoliman. Nabi setuju karena sesuai dengan ajaran islam juga

4. Kegelisahan dan tahannuts / menyendiri di giha hiro

5. Tahannuts berlangsung sampai mendapat wahyu 1 yaitu al.alaq ayat 1_5, pad tanggal 17 romadon thn 41 kelahiran nabi/ 6/8/610 M.

6. Nasihat waroqoh bin naufal kepada khodijah mengenai pengangkatan rosul, malaikat zibril dan wahyu.

7. Awal dakwah secar sembunyi – sembunyi Selama periode 3 tahun. Urutannya kepada keluarga, sahabat, bangsawan/ pemuka. Terdapat 40 orang yang menjadi assabiqunal awalun (orang – orang yang pertama kali masuk islam) . kita juga berdakwah harus mendahulukan keluarga dan orang yang terdekat kita, jangan sampai kita sibuk dengan alasan dakwah, urusan umat namun kita lupa kepada keluarga, apalagi sampai lupa untuk birrulwalidain (berbuat baik kepada kedua orangtua).

8. mulai perintah dakwah terang- terangan atas perintah Alloh serta ajakan dari umar bin khotob.

9. Dakwah terang-terangan yang dilakukan rasulullah dilakukan setelah turun ayat :

Q.S. Al Hijr 94 artinya: “Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.” dan Q.S. Asy Syuara 214-215

10. Sistem dakwah Rasulullah dilakukan secara terbuka, dengan lingkup dakwah yg lebih luas. Sistem dakwah tertutup sebelumnya dilakukan dalam hal pengkaderan, dilakukan di rumah Arqam bin Abil Arqam, di lembah marwah.

11. Setelah Umar bin Khatab dan Hamzah masuk islam, sistem dakwah menjadi lebih terbuka, proses pembinaan islam dilakukan di rumah-rumah sahabat.

Jika dihubungkan dengan fase dakwah Islam di Indonesia, ada fase pembinaan yang tidak berjalan berkesinambungan, yaitu setelah wali songo wafat dan saat masyumi dibubarkan, terhenti dari zaman Soekarno ke Soeharto, 1945-1996. Padahal proses pembinaan tidak boleh terputus, perlu dilakukan secara berkesinambungan. Proses takwinul umat tidak boleh berhenti.

Menilik kembali sirah Rasulullah, konsekuensi dari dakwah terbuka adalah musuh yang nyata. Oleh karena itu, umat Islam harus bisa membagi-bagi isu yg harus ditanggapi. Ada isu yang cukup dibiarkan, perlu diingatkan, atau harus dilawan. Jika dianalogikan dengan menghadapi anak panah, respon kita dapat menghindar, menutup dengan benteng, melawan dengan panah yang sama, atau melawan dengan panah yang lebih besar.

Beberapa contoh permusuhan terang-terangan dengan Islam:

1. Penyiksaan Bilal bin Rabah

2. Sumayah menjadi mujahidah pertama

3. Musaib bin Umair yang dipenjara oleh ibunya sendiri.

4. Tampak barisan hizbu syaitan, seperti dalam Q.S. Al Mujadilah : 10.

5. Peristiwa Ustman bin Mazh'un yang melepaskan perlindungan dari Walid bin Mughirah. Ia mengatakan 'Allahlah pelindungku'.

6. Rasullah saw saat thawaf diejek, tetapi Rasulullah membalas dengan memberikan hadiah.

7. Sikap Abu Bakar saat dipukul oleh Utbah bin Rabi'ah. Karena Abu Bakar tidak boleh ibadah di luar, sehingga Abu Bakar membuat masjid di depan rumahnya. Namun hal ini menimbulkan ketertarikan oleh ibu-ibu dan anak-anak. Utbah bin Rabi'ah tidak menyukai hal ini dan memukul Abu Bakar dengan sandal arab (sandal kayu) sampai pingsan.

8. Timbul fitnah tentang fitnah Rasulullah terhadap jamaah haji. Fitnah tersebut mengatakan 'hati-hati kalau pergi ke Mekah ada penyihir'.

Hamzah masuk Islam, kemudian melawan penghinaan Abu Jahal terhadap Rasulullah. Mulailah dakwah yg makin kokoh dan kuat. Kaum Quraisy ketakutan pada dakwah Rasulullah. Muhammad membacakan Q.S. Al Fussilat & Q.S. As Sajadah. Mereka mengatakan apa yang disampaikan Muhammad bukan syair tp firman Tuhan.

Setelah fase dakwah terang-terangan yang penuh perlawanan. Beberapa muslim melakukan hijrah pertama ke Habsyah (ethiopia) dalam 3 gel besar. Dimulai dadi peristiwa Ja'far bin Abu Thalib, berdialog dengan Raja Najasy, Raja Habsyah, negara kristen, berdialog surat Maryam. Antara agamaku dan agamamu hanya berbeda 1 garis. Beberapa lama setelah itu, terjadi peristiwa masuknya Umar bin Khatab dalam barisan muslim. Hal ini sebagai jawaban atas doa Rasulullah, "Ya Allah kuatkan Islam dengan dua Umar, Umar bin Khatab atau Abu Jahal". Proses perlawanan terhadap orang muslim terus terjadi. Pemboikotan kafir Quraisy kepada Bani Hasyim selama 3 tahun. Menarik untuk dipetik sebagai pelajaran, dakwah seorang muslim perlu strategi, perlindungan dan nama besar sangat dibutuhkan untuk memuluskan jalan dakwah seperti hanya ketika Umar masuk islam.

Ibroh: Seorang Nabi merupakan pemimpin di bidang spiritual, ilmu/intelektual dan kemasyarakatan. Begitupun seorang muslim, saat menjadi pemimpin, ia punya peran spiritual (hal yang pertama harus dilakukan: mengajak orang mendirikan shalat), ilmu dan kemasyarakatan

Jika kamu sudah membaca ini, artinya in sha allah sudah ada ilmu yang sudah kamu dapat. Bagikanlah nikmat ilmu ini ke orang lain, sebagai sedekah dan wujud dakwah secara sederhana.

Senin, 23 Maret 2015

Where There's A Will, There's A Way

LAMPION 15 Mar 2015
Oleh dr. Susilo



“Adapun yang memberikan dan bertakwa dan membenarkan kebaikan maka akan Kami mudahkan kepadanya jalan kemudahan.. ”(QS. Al-Lail :5-7)

Moderator: Untuk permulaan dok, setelah lulus menjadi dokter, dokter memulai karir dimana? 

Dokter : Sebelumnya saya mau berpesan, Kakakmu ini tidaklah lebih baik dari Adek - adek. Saya Hanya menang dilahirkan di dunia lebih dahulu saja. Baik begini ceritanya, Saya menikah ketika koas. Ketika itu Saya diberi modal 120ribu oleh Ayahanda, modal segitu untuk hidup saya dan istri juga.

Dahulu belum ada intership seperti sekarang jadi begitu lulus dari UGM, saya langsung mendaftar PTT di Lampung. Waiting list PTT ini sampai 9 bulan. Jadi saya bergerilya di Bandung, menjemput rizki Allah di 3 klinik sekaligus. Ada hal yang lucu waktu itu, kami masih tinggal di PMI (read: Pondok Mertua Indah). Sama sekali tidak ada modal, kendaraan pun kami tidak ada. Waktu itu saya nemu sepeda lusuh di gudang. Alhamdulillah walaupun saya tidak bisa membengkel, sepeda itu bisa dirakit dan digunakan juga. Saya selalu berangkat ke klinik sepagi mungkin, soalnya kenapa? Malu sama pasien, dokter kan biasanya mentereng bawa mobil atau minimal roda dua lha. Lha ini bawa sepeda, jadi kalau sampai udah ada pasien di klinik terpaksa saya palkir sepeda di Masjid dan saya kesana jalan kaki. Masya Allah

Moderator : Kenapa mau PTT di lampung? (kepo nih)

Dokter : Simpel waktu itu Jawa masih penuh dan kalau mau nunggu waiting listnya sampai 3 tahun, lemes kan. Jadi mending saya PTT diluar jawa tapi masih deket.

Moderator : Selanjutnya bagaimana Dok? bertahan sampai akhirnya bisa PTT d Lampung? 

Dokter : Sangat indah, hidup bersama keluarga kecil yg mandiri, meski bernaung di rumah mini. Alhamdulillah Allah mencukupkan. Sampe tugas negara tiba.

Moderator : Selanjutnya lanjut sekolah lagi, apa alasannya Dok? Bagaimana ceritanya? 

Dokter : Sebelum menjawab itu, saya mau bercerita lagi semoga bisa diambil ya hikmahnya. PTT mestinya 3 thn, tapi 1 tahun PTT saya ikut seleksi CPNS di Kota Metro Lampung. Alhamdulillah lulus dan masuk 3 besar dari 7 yang diterima. Tapi, terjadi pendzaliman sehingga kami berempat digagalkan jadi CPNS.

Sejak itu saya punya target untuk PNSnya di Jawa saja. Alhamdulillah tahun berikutnya 2004 saya lulus rekruitmen PNS di Purwakarta, tempat saya mengabdi sekarang. Sebenernya keinginan ambil spesialisasi sudah saya kubur dalam - dalam karena selama 9 tahun di puskesmas sebagai struktural manajerial puskesmas dan Dinkes. Jadi awalnya saya planing ambil magister sesuai pekerjaan awal saya. Jalan yang Allah hamparkan sangat cantik. Setelah saya dipanggil Allah mengunjungi Baitullah dengan jalan TKHI 2009, tawaran datang dari Pemda untuk spesialis interna, Sp.JP atau Pulmo dengan anggaran sekian ratus juta. Setelah diskusi dengan mantan pacar (read: Istri) dan Shalat istikhoroh, saya putuskan ambil IPD sesuai doa saya saat masih koas.

Masalahnya Kata Teman sejawat dari Unpad, peluang saya kecil karena selain bukan almamater Unpad, saya juga tidak punya channel. Dengan Bismillah saja, ternyata modal dengkul kalo berusaha jujur kok manjur. Alhamdulillah, Allah kasihan sama saya, saya diterima. Belum selesai ternyata Allah pengen nunjukin rasa cintaNya. Satu semester setelah saya diterima ternyata anggaran untuk sekolah spesialis dialihkan untuk menggaji dokter spesialis PTT anak dan obgyn yang baru. Masya Allah mana modal sudah kesedot untuk rehab rumah, menghidupi hak istri dan 3 orang anak. Yaa Robb, Sekolah bukan untuk kebanggaan pribadi, tapi Jalan Jihad yang di dalamnya digantungkan nasib istri dan 3 orang Anak. Saya kembalikan amanah ini kepada Istri dan 3 orang Anak. Saya tak rela jika sekolah justru jadi jalan derita keluarga. SubhanaAllah, “kami siap menahan keinginan, insyaAllah kami sabar” jawab istri. Dan jawaban yang sungguh menguatkan langkah dan meneguhkan hati adalah jawaban anak saya, seorang anak berusia 3 tahun “Neng pengen jadi Doktel Penyakit Dalam kayak Papa”

Sekali lagi, saya ditunjukkan Allah jalan yang sangatlah indah. Alhamdulillah, semester berikutnya Allah mengganti dengan Beasiswa Kemenkes yg nominalnya lebih besar. Waktu itu posisi saya ibarat ikan yg sekarat di bawah teriknya matahari kemudian turun hujan yang menbawanya ke samudra. Allah tidak selalu memberi apa yang kita inginkan, tapi Dia mencukupkan apa yang kita butuhkan. Yaa Robb, Engkau tahu bingittss....I Lop Yu...

" Maka nikmat tuhanmu manakah yang engkau dustakan?" (Qs: Ar-rahman)

Ibroh:

Sebuah perahu dibuat untuk berlayar di lautan, bukan hanya berlabuh diam di dermaga. 

Demikian juga manusia, ia tercipta untuk mengarungi kehidupan dan bukan berdiam untuk menunggu berakhirnya kehidupan. 

Di dalam mengarungi kehidupan, akan banyak ombak mungkin badai menerjang, tetapi itulah seni dari kehidupan. 

Teruslah kembangkan layar, nikmati perjalanan hingga sampai ke tujuan. 

Jangan takut jatuh, karam, salah arah, karena setiap kesalahan yang pernah dilakukan adalah bagian dari proses pembentukan kepribadian.

Jangan menyesali kesalahan, tetapi jadikan itu sebuah pelajaran. 

Mendung bukan utk membuat kegelapan, tetapi utk memberi kabar gembira akan sejuknya air hujan yg akan turun. 

Luka bukan hanya semata untuk membuat kita tersiksa, tetapi agar kita tersadar, bahwa kita hanyalah "manusia biasa". 

Genggamlah “KEYAKINAN”, jangan pernah dlepaskan.. 

Indahnya kehidupan bukan terletak dari banyaknya kesenangan, tetapi pada banyaknya rasa 'syukur' yang kita rasakan

Ketika aku ingin hidup KAYA, aku lupa bahwa HIDUP adalah sebuah KEKAYAAN...

Ketika aku takut MEMBERI, aku lupa bahwa semua yg aku miliki adalah PEMBERIAN...

Ketika aku takut RUGI, aku lupa bahwa hidupku adalah KEBERUNTUNGAN. 

Ternyata hidup ini sangat indah, jika kita tahu dan selalu bersyukur dgn apa yg sudah ada..

Dgn 'bersyukur', makan KEBAHAGIAAN MENJADI MILIK KITA SEUTUHNYA ...💖☺

Jika kamu sudah membaca ini, artinya in sha allah sudah ada ilmu yang sudah kamu dapat. Bagikanlah nikmat ilmu ini ke orang lain, sebagai sedekah dan wujud dakwah secara sederhana.

Editor: bunga